KPAI: Marah Faktor Wajar Ungkapan Kekeselan

JAKARTA – Marah adalah situasi normal yang dapat dialami oleh siapa saja. Namun banyak orang tua kurang mengajarkan bagaimana mengekspresikan rasa tidak suka.

KPAI mendalami kasus kekerasan ayah Faisal Haris terhadap anaknya Shafa Aliya Haris (perempuan, 14 tahun) yang diduga terpicu emosional akibat labrakan Shafa terhadap Jennifer Dunn.

Wakil Ketua KPAI Rita Pranawati mengatakan, terkait kasus yang terjadi pada artis Jennifer Dunn dan anak seorang pengusaha bernama Shafa, marah menjadi sangat wajar.

Dalam video lain, tersebar Shafa melabrak Jennifer Dunn disertai dengan kekerasan. Shafa diduga sedang sangat marah kepada Jennifer yang dianggap telah menjadi orang ketiga dalam hubungan ayah dan ibunya. Kekerasan Faisal terhadap Shafa juga diduga akibat labrakan Shafa kepada Jennifer.

“Ada banyak ekspresi marah yang dapat dilakukan termasuk tetap dengan menyampaikan ketidaksukaannya dibandingkan dengan melakukan kekerasan. Karena melakukan kekerasan juga tidak akan menyelesaikan masalah atau bahkan menimbulkan masalah baru,” kata dia.

Terkait tindakan Shafa kepada Jennifer, Rita berpandangan orang tua tetap perlu mendidik anak dan berkomunikasi dengan baik kepada orang tua.

Kendati untuk memberi pendidikan kepada anak, Faisal yang diduga melakukan kekerasan kepada Shafa kurang elok. Terlebih hal itu sebagai tindakan reaktif atas tindakan Shafa yang melabrak Jennifer disertai kekerasan di depan umum.

“Melakukan kekerasan dan mencontohkan kekerasan tidak dapat dibenarkan dalam konteks pengasuhan dan pendidikan. Ada baiknya ayah F dan ananda S dapat berkomunikasi dengan baik tanpa ada kekerasan,” ujar Rita, Kamis (23/11/2017).

Lebih jauh lagi, dia mengatakan orang tua yang berkonflik sebaiknya dapat menjelaskan situasinya sehingga anak-anak tidak terjebak pada situasi konflik orang tua. Kepentingan terbaik bagi anak harus tetap menjadi prioritas.

“Orang tua meminta maaf kepada anak bukanlah hal yang tabu dan sebaliknya. Semoga ayah F dan ananda S dapat memperbaiki komunikasinya, berbicara dari hati ke hati, apa yang dirasakan dan membangun kembali relasi yang baik antara anak dan ayah. Tidak pernah akan ada mantan ayah bagi anaknya,” tutur Rita.

Exit mobile version