KPAI : Mendikbud Buka Suara Soal Penayangan Ulang Film G30SPKI!

Penayangan kembali film bersejarah tahun 1965 yakni penumpasan pemberontakan G30SPKI banyak mendapatkan kritikan dari berbagai pihak. Pemutaran ulang film G30SPKI ini bukan hanya dikritik masyarakat mapun juga mereka yang ada di pemerintahan.

Salah satunya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendi yang mengaku keberatan diputarnya film G30SPKI ini. Dia mengatakan keberatannya lebih kepada kepatutan adegan yang terdapat dalam film tersebut. Menurutnya film yang menceriatakan Partai Komunis Indonesia (PKI) itu memuat banyak unsur kekerasan, sehingga dianggap tidak cocok untuk ditonton oleh anak-anak yang masih dibawah umur.

‘Untuk pelajar SMA dan SMK memang boleh karena mereka juga sudah dewasa. Namun jika ditonton oleh anak SD dan SMP masih belum boleh karena mereka masih berada di bawah umur’ ujar Muhadjir ketika ditemui dalam acara pemberian gelar doktor honoris causa untuk Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri oleh Universitas Negeri Padang (UNP) pada Rabu, 27 September 2017.

Seperti diketahui jika adegan film G30SPKI sendiri memang sarat dengan sejumlah adegan kekerasan. Dalam tayangan di film propaganda Orde Baru produksi Perum Film Negara (PPFN) disuguhkan berbagai macam adegan kekerasan seperti pemukulan, pembunuhan, penembakan, bahkan rekaman asli ketika mayat jenderal dikeluarkan dari sumur Lubang Buaya, Cipayung Jakarta Timur.

Cupuk dikathui film yang berdurasi 4 jam itu sejak beberapa tahun yang lalu tidak boleh ditayangkan. Namun sejak pemutaran film dilakukan pertama kali pada tahun 1984 hingga 1998 di Televisi Repubik Indonesia (TVRI), film yang menceritakan kekejaman PKI ini selalu ditayangkan reguler setiap tanggal 30 September pada pukul 22.00 WIB.

Terkait pemutaran film ini sendiri Muhadjir mengaku akan menegur siapapun yang memutar film ini. Dia dan juga otoritas Mendikbud akan menegur sipapun yang memaksa anak SD atau SMP menonton film yang menunjukan banyak adegan kekerasan hingga pembunuhan ini.

Muhadjir sendiri bukan orang pertama yang menolak diputarnya film G30SPKI. Sebelumnya penolakan juga disampaikan oleh Komisi Perlindungan Anak (KPAI) dan dikatakan jika film ini tak cocok karena berpotensi menggangu kejiwaan anak.

Menurut Ketua KPAI, Susanto mengatakan jika film PKI ini sarat dengan kekerasan dan sadisme serta sangat lekat dengan peniruan oleh anak. Film ini sangat negatif terutama bagi anak yang memang renatan psikologis. Oleh karena itu Lembaga Sensor Film (LSF) disarankan memberi batasan usia minimal yang tegas bagi penonton film pemberontakan G30SPKI ini.

 

Exit mobile version