KPAI : Mendorong Keberpihakan pada Anak

Upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk melindungi anak di wilayah setempat mendapat diapresiasi. Pemkab memperoleh penghargaan dari Komisi Perlin dungan Anak Indonesia (KPAI) karena dinilai telah melakukan berbagai lang kah melindungi hak anak.

Menurut Ketua KPAI Dr Asrorun Niam, menyebutkan bahwa upaya yang dilakukan untuk melindungi anak oleh pemerintah kabupaten di ujung timur Pulau Jawa itu layak diapresiasi. “Program perlindungan hak anak, seperti ‘Lahir Procot Pulang Bawa Akta’ dan beragam beasiswa cukup bagus dijalankan,” ujarnya, belum lama ini.

Ia menjelaskan selain Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, lembaga lain yang mendapat penghargaan adalah Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) terkait pendidikan politik ramah anak, Pemprov Kepulauan Riau, Pemkot Yogyakarta, dan sejumlah lembaga swasta serta komunitas. Asrorun menegaskan, keberpi hakan terhadap hak anak harus terus dido rong demi masa depan negeri. Prinsip kepentingan terbaik bagi anak perlu diterapkan dalam setiap peren ca naan dan kebijakan program pe me rintah.

Sesuai dengan Konvensi Hak Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), hak anak terdiri atas lima aspek, yaitu hak sipil dan kebebasan; lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif; kesehatan dasar dan kesejahteraan; pendidikan dan kegiatan budaya; serta perlindungan khusus. “Di Banyuwangi, lima aspek tersebut coba terus dipenuhi oleh pemerintah daerah setempat. Karena itu kami meng apresiasi,” ujarnya.

Untuk hak sipil dan kebebasan, salah satunya terdapat program ‘Lahir Procot Pulang Bawa Akte’. Program ini menggaransi anak untuk mendapat akte kelahiran dalam waktu singkat berbasis pada sistem dalam jaringan alias online. Layanan ini bisa didapatkan di seluruh puskesmas, rumah sakit daerah dan swasta di Banyuwangi.

Tidak hanya akte kelahiran, la yanan ini juga menerbitkan kartu keluar ga sehingga memudahkan warga tanpa harus mengurusnya sendiri ke kantor kecamatan dan dinas terkait.

Sebelumnya, program tersebut telah mendapat apresiasi dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi sebagai salah satu inovasi pelayanan publik terbaik 2014 yang penghargaannya diserahkan Wapres Jusuf Kalla.

Sejak diluncurkan pada Agustus 2013, lebih dari 15 ribu bayi mendapat layanan ini. Selain itu, hak pendidikan dan kegiatan budaya juga menonjol di Banyuwangi. Di bidang pendidikan, terdapat beasiswa Banyuwangi Cerdas yang hingga 2014 telah membiayai lebih dari 500 anak muda untuk kuliah di berbagai perguruan tinggi di Indonesia dengan biaya lebih dari Rp 8 miliar. antara ed: yusuf assidiq

Exit mobile version