Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyarankan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memilih menteri yang peduli kepada perlindungan anak. Sebab, Jokowi menjadi harapan baru bagi anak Indonesia lima tahun kedepan.
Ketua KPAI Asrorun Ni’am meminta presiden untuk memilih menteri-menteri dengan melihat track record aspek perlindungan anak jadi pertimbangan utama. Menurut dia, memiliki rekam jejak yang baik adri sisi etik dan moralitas.
“Sukses dalam urusan keluarga dan domestik, tidak memiliki riwayat konflik keluarga dan anak, tidak pernah melakukan kekerasan dan penelantaran kepada anak, memiliki riwayat baik dalam pemihakan isu perlindungan anak,” katanya di Jakarta, Kamis (23/10/2014).
Jadi, kata Ni’am, Presiden Jokowi jangan memilih anggota kabinet atau pembantu yang memiliki problem keluarga dan kekerasan terhadap anak. Karena, anggota kabinet itu harus memiliki kompetensi, bersih, pekerja keras dan tidak dibebani urusan hukum terutama urusan kekerasan kepada anak.
“KPAI optimis dan berharap Jokowi-JK memiliki visi kuat dalam upaya perlindungan anak, dengan memastikan seluruh kebijakan dan programnya menjamin pemenuhan hak-hak dasar dalam melindungi anak dari kekerasan serta eksploitasi,” tandasnya.
