KPAI Minta Kominfo Blokir Konten GIF Porno di WhatsApp

Konten berbau pornografi tersembunyi dalam layanan pesan instan WhatsApp berupa GIF atau Graphics Interchange Format. Konten ini meresahkan para orang tua karena khawatir digunakan anak-anak dalam berkomunikasi antara sesama mereka.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), sudah mengetahui adanya layanan GIF berbau porno di WhatsApp itu. Komisioner KPAI, Jasra Putra, berharap Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dapat menghapus konten tersebut.
“Pertama, meminta Kominfo untuk melakukan pemblokiran WA terkait konten porno yang terdapat dalam aplikasi WA,” ucap Jasra Putra dalam keterangan tertulis, Minggu (5/11).

image: https://alibaba.kumpar.com/kumpar/image/upload/c_fill,g_face,f_jpg,q_auto,fl_progressive,fl_lossy,w_800/ey0f3hiwt4jmnx9prlu8.jpg

GIF porno di aplikasi WhatsApp (Foto: Screenshot di WhatsApp)

Jasra menuturkan, jika konten itu dibiarkan dan ternyata diakses oleh anak-anak secara luas, maka tak menutup kemungkinan pemerintah bisa menutup layanan Whatsapp. Untuk diketahui, konten gif ini tersedia dalam beragam tema dan sangat mudah digunakan.
“Kedua, meminta kepolisian untuk melakukan penyelidikan terkait dugaan konten porno dalam aplikasi WA tersebut, dan melakukan koordinasi dengan kepolisian asal aplikasi tersebut untuk melakukan langkah-langkah hukum,” lanjutnya.

Kami mengimbau kepada orang tua agar mengawasi aplikasi WA yang digunakan anak agar bisa steril dari konten tersebut.

– Komisioner KPAI, Jasra Putra.

“Kempat, Pemerintah harus segera mendorong dan membuat internet sehat termasuk aplikasi yang bisa dipakai oleh anak Indonesia secara baik,” tegasnya.
Komisioner KPAI lain, Sitti Himawatty, menyebut konten dalam WhatsApp tersebut ternyata sangat mudah dibuat, bahkan oleh mereka yang kemampuan komputernya tidak terlalu mumpuni.
“Oleh karena itu, terhadap media sosial yang bersifat umum, perlu ada penguatan pengamanan fasilitas lebih ketat lagi agar tidak mudah ditumpangi oleh kepentingan orang-orang yang tidak bertanggung jawab,” ucap Sitti.
GIF atau format animasi sederhana yang memuat konten asusila atau pornografi itu bisa diakses oleh para pengguna WhatsApp di Android maupun IOS. Caranya semudah menggunakan emoticon.
Namun untuk GIF, konten asusila itu tersembunyi di balik ‘search’, alias pengguna perlu mencari jika menginginkan GIF tertentu. Tak ada filter atau batasan untuk menggunakan GIF di layanan WA tersebut.
kumparan (kumparan.com) masih mencari tahu soal adanya konten porno ini dari penyedia layanan WhatsApp maupun dari Kementerian Komunikasi dan Informatika selaku regulator Internet dan telekomunikasi.

 

Exit mobile version