KPAI Minta Korban Kebakaran Taman Sari Tidak Direlokasi

JAKARTA – Komisi Perlidungan Anak Indonesia (KPAI) menyebutkan korban kebakaran di kawasan Taman Sari Jakarta Barat enggan untuk direlokasi ke wilayah lain. Alasannya banyaknya anak-anak korban yang bersekolah di kawasan tersebut.

Komisioner Bidang Sosial dan Anak dalam Situasi Darurat Komisi KPAI Susianah Affandy mengatakan upaya untuk merelokasi korban kebakaran juga pasti akan berdampak pada motivasi belajar anak-anak korban bencana karena jarak antara sekolah dan tempat tinggal baru yang jauh.

Tak hanya itu Susianah mengatakan perbedaan suasana pada lingkungan baru tersebut juga akan berimplikasi pada pola belajar anak dan tumbuh kembang anak-anak korban bencana tersebut.

“Anak terpisah atau dipindahkan dari lokasi rumah awalnya berarti itu ada perpindahan budaya, ada perpindahan sejarah, dan ini juga bisa mempengaruhi motivasi anak untuk belajar,” kata Susianah saat melakukan peninjauan dilokasi kebakaran, Selasa (30/1).

Rendahnya motivasi belajar tersebut lanjut Susianah bisa berimbas pada terancamnya anak-anak korban kebakaran yang putus sekolah di kemudian hari. Karenanya dia meminta instansi terkait untuk tidak merelokasi para korban tersebut.

“KPAI melihat bahwa ini akan berimas pada terancamnya resiko putus sekolah pada anak – anak korban kebakaran ini. Meskipun ini adalah pengalaman yang pahit karena ketika meninggalkan rumahnya mereka tidak membawa apa – apa tapi kemudian mereka berharap agar lokasi pengungsian ini tidak direlokasi ketempat lain sampai mereka mendapatkan rumah kontrakan,” tandasnya.

Pada kesempatan itu, dia juga meminta agar instansi terkait untuk memperhatikan kebutuhan anak-anak korban kebakaran mulai dari mendirikan sekolah darurat hingga kebutuhan pangan bagi anak-anak pengungsi.

“Terus kemudian yang paling penting untuk kebutuhan anak – anak adalah selain kebutuhan pangan, karena tadi kami cek, dapur umum hanya mengirimkan makan siang dan makan malam nah kemudian bagaiman dengan penyediaan makan paginya untuk para korban,” tutupnya.

Exit mobile version