KPAI Minta Semua Pihak Awasi Kesehatan Mental Orang Tua

JAKARTA – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta semua pihak mengawasi kesehatan mental para orang tua.

Wakil Ketua KPAI sekaligus Komisioner Bidang Pengasuhan Rita Pranawati menyebut, kekerasan pada anak kerap terjadi akibat kesehatan mental orang tua terganggu. Beberapa kasus yang terjadi seperti di Malang ataupun Samarinda merupakan kasus akibat gangguan mental para orang tua.

 

“Di Malang contohnya, seorang Ibu diduga telah menyekap anaknya selama satu tahun. ibu tersebut diduga mengalami gangguang jiwa. Dari Samarinda dikabarkan seorang anak berusia 11 tahun tewas diduga akibat disiksa ayah tirinya. Kaki dan mulut korban diduga diikat dan dipukuli,” tutur Rita saat dikonfirmasi rilis.id, di Jakarta, Kamis (4/1/2018).

Menurut dia, pada kasus anak di Malang, perlu didalami kondisi ibu dan motifnya sehingga diduga menyekap anaknya selama setahun. Begitu pula bagaimana kondisi ayah tiri dan motifnya sehingga diduga tega melakukan kekerasan hingga anaknya meregang nyawa. 

“Dari dua kasus tersebut dapat kita ambil pelajaran bahwa lingkungan keluarga baik keluarga inti maupun keluarga besar perlu memiliki kepedulian untuk melihat dan jika diperlukan menolong orang tua yang rentan kondisinya sehingga berpotensi melakukan kekerasan,” ujarnya.

Rita berharap, selain keluarga inti dan keluarga besar, lingkungan masyarakat berperan sebagai pengontrol sekaligus membantu keluarga-keluarga yang rentan melakukan kekerasan pada anak. Hal ini mengingat, tidak semua orang tua tinggal dekat dengan keluarga inti maupun keluarga besar. 

“Mengasuh anak tidak hanya memerlukan orang tuanya, tetapi juga masyarakat di sekitarnya. Kepedulian masyarakat akan mengurangi kekerasan terhadap anak. KPAI mendorong itu semua,” kata Rita.

Disisi lain, KPAI juga mendorong negara untuk terus hadir dalam meningkatkan kecakapan mengasuh para orang tua sehingga anak menjadi lebih sejahtera.

Exit mobile version