KPAI: Pastikan Tidak Ada Anak Yang Tidak bisa ikut UN

akarta. Mulai Senin 14 April 2014, akan diselenggaraan Ujian Nasional untuk tingkat SLTA. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengingatkan pihak sekolah dan Dinas Pendidikan untuk memastikan seluruh siswa kelas XII untuk mengikuti UN. “Jangan sampai ada anak yg thalangi haknya untuk ikut UN, apalagi alasan finansial” ujar Ketua KPAI Asrorun Niam Sholeh di Jakarta, Sabtu (12/4/2014).

Dalam pelaksanaannya, Niam meminta seluruh siswa melaksanakan UN dengan cara yang jujur, tanpa kecurangan. “Hadapi UN dengan biasa, belajar dg giat. Kerjakan soal dg penuh percaya diri. Jangan lakukan tindakan yg bertentangan dg prinsip pendidikan, tidak curang, tidak juga datang ke dukun. Kalau pingin lulus, belajar dg baik”, tegasnya mengingatkan.

Sekolah jg diminta memberikan keleluasaan kepada semua siswa dapat mengerjakan UN secara mandiri, tanpa bantuan pihak lain, baik oleh teman sebaya, guru, pengawas atau pihak lain yang terkait. “Proses perbantuan jawaban soal, baik dilakukan dengan maksud membantu siswa mengerjakan soal UN merupakan bentuk pelanggaran yg btentangan dg tujuan pendidikan”, tambahnya.

Lebih lanjut Niam yang juga praktisi pendidikan ini menjelaskan bahwa UN harus didudukkan scr proporsional, sbg salah satu alat evaluasi pendidikan serta pemetaan penddkan nasional. Untuk itu, ia meminta Dinas Pendidikan harus memastikan bahwa penyelenggaraan Ujian Nasional berlangsung dengan mengedepankan etika evaluasi akhir belajar siswa dan kepentingan terbaik bagi semua siswa. “UN merupakan urusan akademik, hrus didudukkan dlm ranah akademik, bukan kepentingan politik. Apalagi dijadikan sebagai prestise politis kepala dinas atau kepala daerah yg mengenyampingkan faktor kejujuran n etika”, tegasnya.

Atas dasar itu, KPAI meminta Kementerian Pendidikan mengawal tahapan penyelenggaraan UN, agar tidak ada satupun anak Indonesia yang terbaikan mendapatkan haknya mengikuti ujian nasional.

Exit mobile version