KPAI: Penerbit Buku Berkonten LBGT Mengaku Bukunya Tak Layak Terbit

JAKARTA – Komisi Perlindungan Anak Indonesia ( KPAI) telah menerima kedatangan lima orang perwakilan Penerbit Pustaka Widyatama pada Jumat (28/12/2017).

Kehadiran penerbit adalah memenuhi panggilan KPAI untuk mengklarifikasi soal adanya konten yang diduga mengkampanyekan LGBT.

Komisioner KPAI Retno Listyarti mengatakan, penerbit cukup kooperatif dalam memberikan klarifikasi.

Dalam kesempatan tersebut penerbit juga mengakui bahwa buku mereka tak layak terbit.

“Penerbit Pustaka Widyatama menyampaikan permintaan maaf dan mengakui bahwa terjadi kesalahan pada konten atau isi buku tersebut yang tidak layak untuk diterbitkan,” ujar Retno melalui keterangan tertulis, Sabtu (30/12/2017).

Pihak penerbit menjelaskan bahwa konten yang bermuatan unsur LGBT tersebut merupakan kesalahan.

 

Editor penerbit disebut lalai mengkoreksi isi buku secara rinci, halaman demi halaman.

Sejak terjadi komplain, penerbit telah melakukan penarikan buku pada tahun 2011 hingga 2012.

 

Sejak penarikan buku, penerbit sudah tak lagi memproduksi. Bahkan Intan Noviana dan Purnama Andri Murdapa sudah tak lagi menjadi penulis.

Sedangkan halaman buku yang diunggah ke media sosial pada Desember 2017 merupakan buku lama yang sudah ditarik dari pasaran.

 

Namun, penerbit mengakui sulit menarik buku yang sudah terlanjur dibeli. Kecuali konsumen mengembalikannya ke penerbit.

“Untuk itu penerbit menghimbau, apabila saat ini masih ditemui buku tersebut di pasaran, maka penerbit memohon untuk ditarik dan dikembalikan ke penerbit, untuk yang sudah terlanjur dibeli perorangan, penerbit bersedia membeli kembali untuk kemudian akan dihancurkan,” kata Retno.

Selanjutnya KPAI merencanakan akan melayangkan surat pemanggilan kepada dua penulis buku tersebut, yakni Intan dan Andri.

“KPAI akan meminta penulis membawa buku-bukunya yang lain, karena khawatir masih terselip kata-kata yang serupa dengan konten yang tidak layak. Pemanggilan direncanakan pertengahan Januari 2017,” ujarnya.

Exit mobile version