KPAI Prihatin Atas Sulitnya Soal UNBK SMA Tahun 2018

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) prihatin atas sulitnya soal Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMA tahun 2018 dalam mata pelajaran matematika.

“KPAI menyampaikan keprihatinan atas sulitnya soal mata uji matematika UNBK SMA tahun 2018 yang viral di media sosial maupun media massa.”, ujar Retno Listyarti Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Menteng, Selasa (17/4/2018).

KPAI juga menyesalkan cepatnya reaksi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI yang langsung menyatakan bahwa soal matematika UNBK SMA memang dibuat sulit, karena termasuk jenis soal HOTS (Higher Order Thinking Skills).

“Padahal, sulit (hard) atau mudahnya sebuah soal tidak bisa langsung ditentukan dari teks ataupun konteks soal.”

“Secara metodologis tingkat kesukaran soal ditentukan dengan statistik. Dari populasi atau sampel diperiksa berapakah siswa yang menjawab benar, salah atau malah tidak menjawab,” katanya.

Retno mengatakan sederhananya bila banyak siswa menjawab dengan benar berarti soal itu mudah, dan bila yang terjadi sebaliknya berarti soal itu Sulit.

“Sementara hasil UN BK matematika SMA belum diketahui hasilnya saat itu,” tambah Retno.

Ada beberapa hal yang dikeluhkan oleh siswa diantaranya soal UNBK yang sangat sulit, tidak cukup waktu mengerjakannya karena langkahnya yang banyak dan rumit, soal tidak sesuai dengan kisi-kisi, dan siswa menyatakan hanya menyakini jawaban benar sekitar 5 s.d. 10 dari 40 soal yang diuji.

“Siswa juga mengaku tidak pernah membayangkan soal matematika UNBK sesulit itu, padahal selama ini mereka sudah belajar keras untuk berlatih menyelesaikan soal-soal matematika dari berbagai sumber,” katanya.

Retno mengatakan para siswa pengadu mengaku tidak pernah mendapatkan soal jenis itu dalam proses pembelajaran dan penilaian selama 3 tahun di SMA.

KPAI sudah menerima aduan dari 27 siswa melalui media sosial.

“27 siswa mengadu ke KPAI melalui media sosial.”, Katanya.

 

Exit mobile version