KPAI Soroti Pekerja Anak Korban Ledakan Gudang Kembang Api

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyoroti temuan pekerja berusia 14-16 tahun yang menjadi korban dalam ledakan gudang petasan di Kosambi, Tangerang. Salah satu korban tewas bernama Surnah pun diketahui baru berusia 14 tahun.

Tak itu saja, Bupati Tanggerang Ahmed Zaki Iskandar mengungkap jika beberapa korban selamat dalam kebakaran tersebut terdapat anak berumur 15-16 tahun yang kini mendapatkan perawatan di RSU Tangerang.

Adanya fakta tersebut, terdapat dugaan jika manajemen pabrik PT Panca Buana Cahaya Sukses ini mempekerjakan anak di bawah umur.
Ketua KPAI Susanto mengatakan, dalam Pasal 74 UU Ketenagakerjaan secara tegas melarang anak dipekerjakan pada pekerjaan yang berbahaya.

“Terkait dugaan pabrik mempekerjakan anak, kami sedang mendalami,” kata Susanto yang dihubungi Sindonews pada Jumat, 27 Oktober 2017 kemarin. Menurut Susanto, kasus anak yang dipekerjakan terdapat berbagai alasan dan tak bisa disamaratakan antara satu kasus dengan kasus lainya.

Namum begitu kasus anak yang dipekerjakan ini kerap dilatar belakangi desakan ekonomi. “Eksploitasi anak menjadi pekerja seringkali dilatar belakangi oleh faktor ekonomi,” ujarnya.

Karenanya, lanjut Susanto, KPAI meminta pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk tegas memberikan sanksi terhadap pabrik yang melibatkan anak untuk pekerjaan yang berbahaya tersebut.”Ini tak bisa ditoleransi,” tegasnya.

Dikatakan, dengan adanya kasus ini, pemilik pabrik bisa saja dijerat dengan hukum pidana. Jika fakta hukum menguatkan pemilik melibatkan anak dalam pekerjaan berbahaya itu. “Dalam UU Ketenagakerjaan pemilik pabrik bisa dipidana lima tahun kurungan,” ujarnya.

Untuk diketahui ledakan di gudang kembang api, Kosambi, Tangerang, terjadi pada Kamis (26/10/2017) pagi. Polda Metro Jaya menyatakan jumlah korban tewas akibat ledakan ledakan gudang kembang api bertambah menjadi 47 orang. Sedangkan korban selamat berjumlah 46 orang.

“Korban meninggal yang dikirim ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur sebanyak 39 orang, delapan korban tewas lainnya masih dievakuasi. Jadi total korban tewas sebanyak 47 orang,” ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono, Kamis (26/10/2017).

Exit mobile version