KPAI: Sumpah Pemuda Jadi Momentum Perkuat Komitmen Indonesia Ramah Anak

Jakarta – Hari Sumpah Pemuda memiliki banyak makna bagi kondisi Indonesia saat ini. Dari sisi perlindungan anak, Hari Sumpah Pemuda diharapkan menjadi momentum mewujudkan Indonesia ramah anak.

“Semoga momentum peringatan hari ini dapat memperkuat komitmen dedikasi mewujudkan Indonesia ramah anak,” ujar Wakil Ketua KPAI Susanto dalam keterangan tertulis, Jumat (28/10/2016).
Menurut Susanto, sumpah pemuda merupakan simbol kebangkitan bangsa. Sumpah pemuda merupakan momentum perwujudan peraban baru.

“Saat bangsa dihantam, beragam masalah kekerasan terhadap anak, kejahatan seksual, merebaknya kasus trafficking anak, prostitusi online dan offline yang melibatkan anak, pornografi dan anak sebagai korban radikalisme, penting pemuda sebagai pelopor terdepan. Selamat hari sumpah pemuda,” ungkapnya.

Berbagai kasus kekerasan terhadap anak memang masih kerap terjadi. Terbaru, kasus seorang ibu yang akhirnya ditangkap polisi karena menginjak-injak wajah bayinya. Kasus ini sempat heboh di media sosial. Belakangan diketahui motif sang ibu kesal dan mencari perhatian sang suami yang mendekam di penjara karena kasus narkoba.

Sementara itu Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP dan PA) mencatat 900.000 anak laki-laki di Indonesia berpotensi mengalami kejahatan dan kekerasan seksual. Data tersebut dihimpun pada tahun 2013. 900.000 anak laki-laki tersebut merupakan 8,3 persen dari total 87 juta anak Indonesia.

Exit mobile version