KPAI Tuding Pemberitaan Picu Maraknya Begal

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menilai pemberitaan kronologi pembegalan motor secara rinci ikut memiju bertambahnya begal dari kalangan remaja. Oleh karena itu Komisioner KPAI Susanto mengimbau agar kronologi begal motor diberitakan hanya garis besarnya saja .

“Pemberitaan kronologi begal motor menjadi inspirasi buat remaja. Mereka yang ingin motor akhirnya lakukan begal motor,” ujarnya kepada Okezone di Jakarta, Sabtu (14/3/2015).

Dalam pantauan KPAI, begal motor dari kalangan remaja sudah mencapai 14 orang. Begal tersebut terungkap usai beraksi di Depok, Lampung, Jambi dan Tangerang. Jumlah begal remaja diperkirakan akan terus bertambah.

“Ini akan terus bertambah jika tidak segera dicegah. Itu 14 remaja begal itu diketahui lewat pemberitaan. Saya yakin masih banyak yang belum terungkap,” ujar Susanto.

Selain membatasi pemberitaan kronologi begal motor. Ia menilai perbaikan pendidikan berbasis karakter bisa mencegah bertambah begal dari kalangan remaja.

“Pendidikan karakter sekarang itu bisa saja hanya berhasil pada sebatas pengetahuan saja. Siswa hanya tahu yang ini buruk dan yang baik itu. Tapi yang baik tidak dijalankan,” ucapnya.

Sebelumnya Polres Metro Depok membekuk dua siswa SMP yang membegal tukang ojek. Dua begal itu masih berusia 13 tahun, yakni AW dan AR. Mereka membegal tukang ojek Suheri (54) di Jalan Mochtar, Sawangan, Depok kemarin.

Modusnya mereka meminta diantar. Sesampai di tujuan keduanya menodongkan pisau. Pelaku dan korban sempat berduel hingga akhirnya dua remaja tersebut di tangkap warga. “Jadi kita temui semuanya. Ingin melihat lebih dekat,” tuturnya.

Exit mobile version