KPAI Tunggu Kabar Pertemuan dengan Orangtua Murid JIS

Jakarta International School (JIS) berjanji akan mempertemukan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dengan orangtua murid. Namun, hingga sekarang, belum ada kabar dari JIS terkait pertemuan tersebut.

“JIS berjanji ingin mempertemukan kami (dengan para orangtua murid). JIS menjanjikan minggu ini, namun belum ada komunikasi dengan kami,” kata sekretaris KPAI, Erlinda, kepada wartawan di JIS, di Jalan Terogong Raya, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (22/4/2014).

Menurut dia, orangtua murid perlu mengetahui cara memproteksi anak mereka. Oleh karena itu, KPAI ingin bertemu orangtua murid secara formal di lingkungan sekolah.

“Langkah pertemuan sebagai antisipasi,” ucapnya.

Sementara, terkait pelecehan seksual terhadap AK, JIS sempat menjanjikan ganti rugi ke keluarga. Namun, hingga kini belum ada realisasi. JIS belum menunjukan komitmennya untuk memberikan bantuan bagi korban sodomi tersebut.

“Item-item yang dijanjikan oleh JIS yaitu pendampingan pskologis, terapi psikiater, pendampingan hukum, kesehatan ke rumah sakit belum diberikan,” kata Erlinda.

Hingga kini, JIS hanya mengirimkan email, ke keluarga korban. Ini membuat keluarga bocah usia 5 tahun itu tidak dihargai.

Sebelumnya AK, bocah lima tahun, yang disodomi oleh penjaga toilet sekolahnya telah terkena virus herpes. Virus itu ditularkan oleh tersangka, kini tersangka pun telah mendekam di tahanan Polda Metro Jaya. Polisi pun masih mengembangkan kasus ini.

Informasi yang beredar menyebut pelecehan seksual di JIS tidak hanya dialami AK. Masih ada korban lain, namun itu semua masih dalam pengembangan.

Exit mobile version