KPAI Ungkap 1 Korban Anak Lagi di JIS

Satu orang lagi anak korban kekerasan seksual di Jakarta International School (JIS) melapor ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

Dalam keterangannya di Jakarta, Ravu (23/4), Sekretaris KPAI Erlinda, menyatakan bahwa ada korban baru pelecehan seksual di JIS.

Menurut Erlinda, pihak JIS dan para guru ternyata sudah mengetahui soal tindak kekerasan seksual yang dialami korban itu, namun selama ini ditutupi.

Korban yang baru dilaporkan kasusnya itu adalah anak laki-laki di kelas taman kanak-kanak. Si korban juga sudah memberi kesaksian soal pelakunya, yang merupakan salah satu terduga pelaku yang sudah ditangkap aparat Kepolisian.

“Dia tidak tahu. Cuma disebut the big boys, the blue,” kata Erlinda.

Anak itu merupakan keturunan ibu WNI, sementara ayahnya asal Jerman. Dia disebutkan berada di kelas yang sama dengan korban sebelumnya.

Erlinda mengatakan korban agak ketakutan dan belum berani melapor ke Kepolisian. Berdasarkan investigasi, kejadian pelecehan terhadap korban terjadi Februari tahun ini.

Si korban kerap ketakutan dan berteriak pada malam hari. Setiap masuk ke toilet, atau hendak buang air besar, dia juga ketakutan.

“Kejadiannya saat break time, guru tidak ada. Lalu Cleaning Service masuk untuk bersih-bersih, dan si korban didorong ke tempat yang tak ada CCTV. Di situlah kejadiannya,” kata Erlinda.

“Anak ini sudah dua kali masuk rumah sakit. Delapan hari panas tinggi. Lalu ada gejala aneh perutnya sakit, dan trauma ke toilet.”

Erlinda menegaskan KPAI akan memberi perlindungan maksimal kepada si korban, walau pihak sekolah sudah memberikan psikolog untuk si korban.

“Akan kami ambil alih. Anak itu akan kita beri terapi agar melupakan memori buruk itu,” imbuh Erlinda.

Pada kesempatan itu, Erlinda juga bilang pihaknya akan mendorong Kepolisian mewajibkan seluruh karyawan JIS untuk dites darah dan DNA.

Exit mobile version