KPAI Ungkap Kegiatan Ekskul di Sekolah Bisa Berpeluang Munculnya Kekerasan Pelajar, Kok Bisa?

Taman Palupuh tempat terjadinya aksi duel gladiator pelajar merupakan ruang publik tempat lalu lalang masyarakat.

Tapi mengapa aksi yang menewaskan Hilarius itu tidak tercium oleh publik?

Retno Listyarti, komisioner KPAI bidang pendidikan, sangat menyayangkan masyarakat karena tidak ada respon dari orang-orang yang berlalu lalang di sekitar Taman Palupuh.

“Tempat terjadinya kasus ini ruang terbuka/ ruang publik, jadi kenapa masyarakat tidak ada yang mencegah,” ucapnya saat dikonfirmasi, Minggu (24/9/2017).

Lanjutnya, di sinilah sebenarnya letak pentingnya keberadaan PPK seperti yang digagas oleh Presiden Jokowi sesuai dengan Konsep Tripusat Pendidikan Ki Hajar Dewantara.

“Bagaimana masyarakat bisa terlibat aktif dalam setiap usaha pendidikan, jadi pendidikan yang sebenarnya bukan hanya terjadi di sekolah, tapi juga di lingkungan keluarga dan masyarakat,” ujarnya.

Ia juga menghimbau bahwa tugas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang harus memformulasikan implementasi dari PPK, sehingga tidak muncul asumsi bahwa dengan semakin lama anak berada di sekolah, maka akan semakin kecil kemungkinan siswa mengalami pelemahan karakter.

“Kemendikbud harus melakukan penetrasi ke keluarga dan masyarakat melalui Pemerintah Daerah,” ungkapnya.

Satu lagi, kata Retno ada benang merah bahwa dalam setiap kasus kekerasan di sekolah yang berkaitan dengan kegiatan ekstrakurikuler selalu ada keterlibatan senior.

Demikian juga halnya dengan kasus Hilarius ini. Maka harus ada upaya untuk memutus mata rantai keterlibatan senior ini dalam setiap kegiatan ekstrakurikuler di sekolah.

“Jadi sekolah harus mampu mengidentifikasi sedini mungkin senior-senior yang mungkin melakukan kekerasan,” terangnya.

Demikian juga dengan kurikulum kegiatan ekstrakurikuler di sekolah harus dibuat sebaku mungkin untuk meminimalisir berbagai tindakan kekerasan pada kegiatan ekstrakurikuler.

Apalagi sesuai dengan konsep implementasi PPK yang dicanangkan oleh Kemendikbud yang menekankan pembentukan karakter melalui kegiatan ekstrakurikuler di sekolah dengan penambahan jam belajar di sekolah.

“Jangan sampai pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dengan penambahan jam belajar sekolah tersebut, semakin membuka atau menambah ruang terjadinya tindak kekerasan di sekolah,” pungkasnya

Exit mobile version