Lebaran Usai, KPAI Ingatkan Dampak Urbanisasi

Pasca lebaran banyak warga dari desa berusaha mencari penghidupan di kota-kota besar. Hal ini diingatkan Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Dr. Susanto. Dia mengimbau agar pelaku urbanisasi tersebut memperhatikan beberapa hal.

“Kota bukan satu-satunya tempat terbaik memperbaiki nasib keluarga. Banyak potensi-potensi desa dan daerah yag saat ini membutuhkan pelopor inovatif di desa. Ingat! Banyak orang-orang sukses berawal dari mengembangkan dan menginovasi potensi-potensi lokal di desanya,” kata Susanto dalam keterangan tertulis yang diterima Kiblat.net, Selasa (19/06/2018).

Dia kemudian mengimbau masyarakat untuk tidak membawa keluarga atau kerabat yang tidak memiliki keahlian untuk datang ke kota besar. Dikhawatirkan, dengan membawa orang-orang tersebut dapat menaikkan potensi pengangguran dan masalah sosial lain.

“Pengangguran seringkali menimbulkan masalah anak, seperti penelantaran, putus sekolah dan masalah anak lainnya,” imbuh Susanto.

Selain itu, Ketua KPAI ini juga meminta pelaku urbanisasi untuk memastikan adanya tempat tinggal di kota tujuan. Dia mengimbau untuk menghindari tinggal di kolong jembatan, lokasi penampungan sampah, pinggir rel kereta api dan sungai serta tempat berbahaya lainnya karena sangat berbahaya bagi tumbuh kembang anak.

“Pastikan jika membawa tenaga pengasuh dari kampung memiliki rekam jejak yang baik dan bukan pelaku kekerasan terhadap anak. Hal ini untuk mencegah maraknya kasus-kasus anak di kota-kota tujuan; baik penculikan, kekerasan maupun traficking,” ujar Susanto.

Dia juga mengingatkan agar para orang tua melengkapi dan membawa identitas; seperti Akta Kelahiran, KTP ortu, Kartu Keluarga, serta identitas lain yang diperlukan. Hal ini untuk memastikan pemenuhan hak dasar anak termasuk pendidikan.

“Hati-hati juga dalam melamar pekerjaan, untuk menghindari modus memanfaatkan pendatang baru, yang bisa merugikan,” pungkasnya.

Exit mobile version