Kasus pelecehan seksual terhadap anak di TK Jakarta International School, pemerintah melalui Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak Linda Gumelar, Rabu kemarin, mengunjungi korban pelecehan seksual yang terjadi di TK Jakarta International School (JIS). Pemerintah mendorong agar pelaku segera ditangkap dan dihukum.
Guna memberikan dukungan moril kepada keluarga dan korban, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Gumelar didampingi pengurus Komisi Perlindungan Anak Indonesia, Rabu petang, mengunjugi keluarga korban, di bilangan Pondok Indah, Jakarta Selatan. Mereka disambut kedua orang tua korban pelecehan seksual, yang terjadi di TK Jakarta International School. Selama beberapa waktu, mereka mengadakan pertemuan tertutup dengan keluarga dan korban sendiri.
Linda Gumelar mengatakan pemerintah, termasuk Presiden SBY sangat prihatin dengan kasus pelecehan seksual yang terjadi di sekolah bertaraf internasional seperti JIS. Karena itu pemerintah mendesak pihak kepolisian bekerja cepat agar menangkap para pelaku lalu diproses secara hukum. Selain itu, diberikan perlindungan terutama pemulihan trauma psikologis bagi anak-anak yang menjadi korban.
Sementara KPAI menduga, masih ada korban lain yang belum mengadu, dan bukan tidak mungkin masih ada tersangka yang saat ini masih berkeliaran. Karena itu KPAI segera berkoordinasi dengan pihak sekolah JIS untuk melakukan tes darah bagi para siswa. Kasus pelecehan seksual ini terbongkar setelah salah satu siswa berkewarganegaraan Belanda disodomi secara bergilir oleh 2 petugas cleaning servis kemudian korban dianiaya dengan cara dipukul.