Muhammadiyah dukung KPAI usut kasus sodomi di TK JIS

Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah mengecam aksi pelecehan seksual siswa TK Jakarta International School (JIS). Oleh karena itu, Ormas berbasis massa Islam ini meminta kepada pihak yang berwajib segera memeriksa Warga Negara Asing (WNA) yang diduga juga melakukan pelecehan seksual.

“Mencermati peristiwa yang terjadi di JIS ini sungguh memprihatinkan. Kami mendorong kepolisian untuk mengusut kasus ini secara tuntas, termasuk ke WNA yang diduga terlibat,” kata Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Jalan Menteng Raya, Nomor 62, Jakarta Pusat, Selasa, (29/4).

Dia menambahkan, baik dirinya maupun ormasnya siap memberi dukungan terhadap Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) agar tidak gentar dalam menuntaskan kasus pelecehan seksual di sekolah bertaraf internasional itu.

“Kepada KPAI, kami memberi dukungan moral agar tidak takut meski ada ancaman,” tutur dia.

Lebih lanjut, dia menilai apabila terbukti ada WNA yang terlibat pelecehan seksual, maka hal ini menjadikan dunia pendidikan di Indonesia kian terpuruk. “Apalagi ini dikaitkan dengan WNA yang sudah keluar. Ini sungguh aib besar bagi kita,” terang Din.

Oleh karenanya, dia pun meminta kepada lembaga pimpinan M Nuh itu untuk segera menindak tegas terhadap sekolah asing yang tidak mempunyai izin.

“Kementerian Pendidikan dan Budaya (Kemendikbud) harus menindak tegas sekolah asing yang tidak mengantongi izin. Dengan mudah bisa beroperasi ini sebuah kecolongan bagi Kemendikbud. Sikap dasar Muhammadiyah agar ditegakkan hukum seadil-adilnya,” tandasnya.

Exit mobile version