Perkembangan Anak di Permukiman Kumuh Mengkhawatirkan

JAKARTA –Tumbuh kembang anak di kawasan permukiman kumuh dinilai sangat mengkhwatirkan. Selain kurangnya perhatian orang tua, pergaulan orang dewasa yang di luar kontrol mudah ditiru oleh anak-anak.
 
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Retno Listyarti, mengatakan, tumbuh kembang anak sangat dipengaruhi oleh lingkungannya. Karakter anak terbentuk dari prilaku orang dewasa di sekitarnya.

“Lingkungan yang buruk akan berdampak tumbuh kembang anak. Orang dewasa adalah role modelbelajar anak. Perilaku merokok, konsumsi minuman keras dan prostitusi yang ada di lingkungan yang buruk dikhawatirkan ditiru oleh anak usia dini,” kata retno kepada Metrotvnews.com, Rabu 8 November 2017.
 
Pernyataan Retno itu bukan tanpa alasan, banyak permukiman kumuh di Ibu Kota yang lingkungannya tidak ramah anak. Di antaranya, kawasan kumuh Kanal Banjir Barat (KBB).

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno bahkan menyebut beberapa lokasi di KBB digunakan sebagai diskotek dan prostitusi. Hal itu juga diamini warga setempat.
 
Menurut warga, beberapa anak bebas berkeliaran keluar masuk diskotek yang kebanyakan dibuka pukul 20.00 WIB. “Anak-anak biasa melihat yang begituan (diskotek dan miras),” kata Yani, penghuni bantaran KBB.

Exit mobile version