Polisi Cari Sponsor WNI ke Suriah

JAKARTA– Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Pol Rikwanto mengatakan, pihaknya masih terus mendalami tentang perekrut dan yang mensponsori 17 warga negara Indonesia yang dideportasi dari Turki.

“Yang masih didalami itu siapa sponsornya. Juga bagaimana mereka bisa direkrut, sehingga rela meninggalkan ke Indonesia dan menuju Suriah. Bahkan sampai membawa balita untuk melakukan perjalanan jauh yang penuh resiko,” kata Rikwanto di Mabes Polri, kemarin.

Menurut dia, masalah seperti ini bukan pertama kalinya terjadi. Beberapa waktu lalu, tiga WNI dideportasi dari Turki karena alasan yang sama. Polri menurut Rikwanto ingin mengungkap bagaimana para perekrut tersebut bisa demikian hebatnya mempengaruhi WNI, hingga mau pindah total ke Suriah dengan menjual tanah dan rumahnya.

Sementara itu, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) akan menerjunkan tim untuk memberikan pendampingan kepada empat balita yang ikut dalam rombongan WNI yang gagal berangkat menuju Suriah karena dipulangkan otoritas di Turki. Menurut Ketua KPAI Asrorun Niam Sholeh, besar kemungkinan para balita tersebut mengalami trauma karena melakukan perjalanan yang sangat jauh dengan suasana yang jauh berbeda.

“Kami menilai besar kemungkinan anakanak tersebut mengalami semacam trauma. Walaupun tidak ada indikasi luarannya tapi secara psikis pasti ada trauma itu mengingat mereka telah melakukan perjalanan yang sangat jauh dengan suasana yang jauh berbeda dengan kesehariannya di Indonesia.

Untuk itu kami akan menerjunkan tim untuk melakukan pendampingan kepada anak-anak tersebut,” kata Asrorun dalam pernyataan tertulisnya yang diterima, kemarin. Menurut dia, langkah yang telah dilakukan KPAI untuk bisa melakukan pendampingan tersebut adalah berkoordinasi dengan pihak kepolisian.

Sehingga secepatnya bisa dilakukan kunjungan lapangan Mako Brimob Kelapa Dua, Kota Depok, tempat anak-anak tersebut dan orang tua mereka diamankan. Pendampingan yang dilakukan adalah pendampingan yang bersifat khusus, karena anak-anak tersebut masih jauh dibawah umur dan juga ada orang tuanya.

Exit mobile version