Soal Pornografi di WhatsApp, KPAI: Facebook Cs Wajib Melindungi Anak Indonesia

JAKARTA – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) semakin gencar melakukan komunikasi dengan Facebook dan beberapa platform jejaring sosial yang digunakan oleh masyarakat di Indonesia. Pasalnya, konten negatif termasuk pornografi bertebaran di jejaring sosial hingga menimbulkan kerentanan bagi anak-anak.

Belum lama ini KPAI juga mengundang WhatsApp untuk mengklarifikasi terkait konten GIF pornografi yang turut membuat para orangtua di Indonesia resah. Dalam pertemuan ini sendiri WhatsApp diwakili oleh Facebook, karena perusahaan layanan pesan instan itu tak memiliki perwakilan khusus di Indonesia.

“Kemarin kita mengundang WhatsApp, pertama untuk mengklarifikasi terkait laporan publik dan kedua untuk membangun komitmen yang sama agar WhatsApp memiliki perlindungan untuk anak Indonesia,” terang Susanto, Ketua Komisioner KPAI kepada Okezone, Selasa (14/11/2017).

WhatsApp sendiri merupakan salah satu aplikasi yang banyak digunakan oleh anak-anak di Indonesia. Alhasil konten yang terbilang negatif akan dengan mudah diakses oleh anak-anak. Tak ingin berdampak lebih jauh, KPAI mengharapakan ada perwakilan dari WhatsApp di Indonesia.

 “Tentu kita berharap ada perwakilan WhatsApp di Indonesia. Kita membutuhkan kejelasan dan pemastian anak kita terhindar dari ancaman pornografi dan konten negatif,” terangnya.

Dijelaskan Susanto, setiap orang juga korporasi baik yang berpusat di Indonesia maupun luar negeri wajib untuk memastikan perlindungan anak di Indonesia termasuk tentang konten negatif.

“Setiap orang, korporasi, wajib memastikan perlindungan anak di Indonesia termasuk Google, Facebook, Yahoo, Instagram dan lain sebagainya. Sepanjang layanannya di Indonesia, harusnya memperhatikan konteks pengguna,” jelas Susanto.

Diakui komisioner KPAI itu, Facebook menyambut baik beberapa masukan pihaknya untuk melindungi anak-anak dari konten negatif. Facebook Indonesia juga akan melakukan koordinasi dengan WhatsApp terkait harapan KPAI tentang adanya perwakilan di Tanah Air.

Jauh sebelum konten pornografi di temukan di WhatsApp, KPAI juga telah melakukan komunikasi dengan Facebook dengan tujuan yang sama, melindungi anak-anak dari konten negatif di dunia maya. Tak hanya Facebook, belum lama ini KPAI telah melakukan pertemuan bersama Twitter demi menyalamatkan ancaman konten negatif bagi anak-anak.

Selanjutnya, KPAI akan melakukan pertemuan dengan Google yang memiliki perwakilan di Indonesia untuk menyamakan persepsi terkait perlindungan anak di Tanah Air

“Kami sesegera mungkin akan mengundang Google untuk menyamakan persepsi,” kata Susanto memungkas.

Exit mobile version