Sehari Terima 200 Laporan Kekerasan Anak

JAKARTA –Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Erlinda, M.Pd, mengatakan, sehari bisa menerima minimal 200 laporan kekerasan terhadap anak Indonesia mulai dari Sabang sampai Merauke.

Karena itu momen seminar tentang anak, diharapkan dapat menggugah semua orangtua dan guru untuk berubah bagaimana menjaga, merawat dan memelihara agar anak-anak tumbuh besar dengan pendidikan yang baik.

Erlinda mengatakan itu, ketika tampil sebagai pembicara pada seminar sehari tentang anak di Aula Kantor Bupati Sumba Barat, pekan lalu.

Menurut Erlinda, fakta menunjukkan banyak kejadian kekerasan terhadap anak seperti tindakan kekerasan orangtua terhadap anak, guru terhadap muridnya dan masyarakat sekitar.

Bagaimana mengatasi hal itu? Menurut Erlinda, orangtua, guru, tokoh agama, tokoh masyarakat dan elemen terkait lainnya harus memahami pentingnya hak dasar anak.

Sebagai orangtua harus membangun komunikasi keluarga yang baik, berperilaku yang baik sebagai teladan terhadap anaknya. Sebab anak-anak rentan terpengaruh pola hidup, pola asuh dan perilaku orangtua dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya, para guru harus profesional memahami tugasnya agar semua aktivitas KBM berjalan baik, murid-murid setia mendengar dan menurutinya.

Tindakan kekerasan sebagamana dialami anak menjadi traumatik mendalam yang terus terbawa sepanjang kehidupannya. Untuk itu peran penting orangtua, guru dan masyarakat sekitar serta elemen terkait lainnya menjadi penentu masa depan anak Sumba Barat, khususnya dan anak Indonesia umumnya.

Ketua TP PKK Sumba Barat, Ny. Meity Dapawole Monteiro memberikan atensi khusus terhadap tindak kekerasan terhadap anak dan perempuan di Sumba Barat. Sebagai Ketua TP-PKK, Ibu Meity akan mencurahkan perhatian terhadap persoalan itu dan berupaya memberikan penyadaran kepada masyarakat agar meminimalisir tindak kekerasan terhadap anak di kabupaten pariwisata itu.

Exit mobile version