Soal Buku Pelajaran Kontroversi, KPAI:Jangan Sesatkan Anak

JAKARTA – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) angkat bicara soal unggahan viral di media sosial soal Yerusalem Ibu Kota Israel dalam buku pelajaran IPS Kelas 6 SD terbitan Yudhistira. KPAI pun berencana memanggil Penerbit Buku Yudhistira untuk memberikan klarifikasi terkait isi buku terbitan 2008 itu.

“Kami sedang mendalami informasi viral, buku pelajaran SD diduga sebut Yerusalem ibu kota Israel. Untuk mendapatkan kejelasan, kami akan memanggil penerbit untuk dimintai klarifikasi,” kata Ketua KPAI Susanto saat dihubungi, Selasa (12/12).

Susanto meminta kepada pihak penerbit maupun penulis buku pelajaran berhati-hati dalam memberikan informasi dan data. Menurut Susanto, jika pihak Yudhistira terbukti keliru menuliskan informasi salah dalam buku IPS tersebut, maka itu merupakan sebuah pelanggaran.

“Jika benar itu diterbitkan oleh suatu penerbit, gentu buku tersebut harus ditarik dan dikoreksi. Jangan memberikan informasi yang sesat buat anak bangsa,” tegasnya.

Sebelumnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI membenarkan bahwa isi buku yang beredar viral lewat unggahan warganet di Facebook, Twitter, dan WhatsApp adalah terbitan Yudhistira. Buku itu telah melalui evaluasi Kemendikbud pada 2008.

“Ya, itu buku yang di SK-kan tahun 2008. Itu merupakan hasil penilaian dari Kemendikbud pada 2008 itu untuk menjalankan Kurikulum 2006,” kata Kepala Litbang Kemendikbud RI Totok Suprayitno.

Sayangnya, hingga kini belum ada pernyataan resmi terkait viralnya unggahan isi buku tersebut dari Yudhistira. Saat dihubungi, jajaran marketing dan redaksi Yudhistira mengaku sedang menggelar rapat.

Exit mobile version