Tanggapan KPAI soal Video Pengeroyokan Murid SD di Sumatera Selatan

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) memberikan tanggapan soal video pengeroyokan murid SDN 1 Lebung Gajah, Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.
Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listiyarti, menjelaskan bahwa KPAI turut prihatin atas kekerasan yang kembali menimpa murid SD dan dilakukan oleh teman sebayanya.
Retno mengimbau kepada para orang tua dan guru agar lebih perhatian serta peka apabila ada perubahan sikap dari anak atau siswanya yang mencurigakan.
“Jika anak menjadi korban bully, umumnya akan menunjukkan perubahan sikap seperti murung, tidak percaya diri, ketakutan dan prestasi belajarnya menurun. Jika menemukan salah satu tanda tersebut, maka guru atau orang tua harus segera mencari tahu agar korban maupun pelaku bisa didamaikan dan direhabilitasi secara psikologis,” katanya ketika dihubungi oleh kumparan (kumparan.com) pada Rabu (13/12).
 
Retno mengakui bahwa hingga kini kekerasan di dunia pendidikan kian memprihatinkan.
Berdasarkan data Ikhtisar Eksekutif Startegi Nasional Penghapusan Kekerasan Terhadap Anak 2016-2020 yang dirilis oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen-PPPA), menunjukan sebanyak 7 dari 10 siswa pernah mengalami kekerasan di sekolah.
Nahasnya, 45% siswa laki-laki dan 22% siswa perempuan menyebutkan, guru atau petugas sebagai pelaku kekerasan di sekolah.
Sedangkan 40% siswa usia 13-15 tahun dilaporkan pernah mengalami kekerasan fisik oleh teman sebaya, dan 75% siswa mengaku pernah melakukan kekerasan di sekolah. Lebih parah, sebanyak 50% anak dilaporkan mengalami perundungan atau bullying di sekolah.
Dalam video pengeroyokan murid SD di Sumatera Selatan tersebut, nampak korban dipukul, ditendang, diinjak, dan diduduki oleh teman-temannya. Banyak netizen yang mengecam tindakan para siswa SD tersebut.
Sedangkan menurut Bakri, Kepala Sekolah SDN 1 Lubung Gajah, ia sudah memanggil korban dan para pelaku dalam video. Dari pertemuan itu diketahui bahwa para siswa hanya main-main bukan berkelahi.
“Fakta yang sebenarnya dari pengakuan anak-anak itu bukan berkelahi, itu main-main, anak kelas 1 SD. Kedua pihak sudah ditemukan, sudah kami damaikan,” jelas Bakri pada Rabu (13/12).
Dengan kejadian tersebut, Bakri dan pihak sekolah akan menjadikan hal ini sebagai pelajaran untuk meningkatkan pengawasan serta keamanan agar tak terjadi peristiwa serupa.
Apabila kamu, teman, anak atau kerabat mengalami perundungan dan tindak kekerasan, jangan ragu untuk mengadukan hal itu ke KPAI secara online di https://www.kpai.go.id/formulir-pengaduan/ atau menghubungi nomor telepon KPAI (+62) 021-319 015 56.

 

Exit mobile version