Tinjau Baby Daycare, KPAI: Fasilitas Sangat Memadai Tapi Butuh Kontrol

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengunjungi tempat penitipan anak (baby daycare) yang diduga menjadi tempat penganiayaan bayi RAN (14 bulan). Ketua KPAI, Asrorun Ni’am Saleh dan Sekretaris KPAI Erlinda melihat langsung lokasi tersebut ditemani Manajer Media Pertamina, Adiatma Sardjito.

Peninjauan ini dilakukan secara tertutup selama 15 menit. Dari peninjauan singkat itu, Asrorun menilai, fasilitas fisik baby daycare tersebut sangat layak.

“Dari sisi fasilitas sangat memadai. Cuma memang poinnya ya butuh kontrol yang baik,” katanya usai peninjauan di gedung PT Pertamina Tbk, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakpus, Kamis (4/9/2014).

Ia menjelaskan fasilitas di dalamnya seperti kasur, tempat duduk, ayunan bayi hingga mainan anak semuanya lengkap. Dari hasil investigasinya dengan pihak pengelola yaitu perusahaan Highreach, sistem administrasi juga dikontrol secara baik.

“Pengasuhnya 3 dan dokternya 1. Itu dikelola divisi medical sebagai wujud tanggung jawab perusahaan,” katanya.

Namun, pihaknya tak dapat melihat aktivitas yang terjadi di dalamnya. Sebab pihak Pertamina saat ini telah menutup sementara tempat penitipan anak tersebut.

Ia juga telah diperlihatkan rekaman CCTV saat penganiayaan itu berlangsung. Sejauh ini, menurut Asrorun, kesalahan diduga ada pada pengasuh. Menurutnya, pengasuh melakukan keteledoran dan cenderung tidak peduli dengan keselamatan bayi RAN yang saat itu sedang diasuhnya.

“Pada saat diayun terlalu cepat dan jatuh. Dan saat jatuh yang nolong pengasuh lain. Artinya ada yang perlu diklarifikasi ini,” tutur Asrorun.

Exit mobile version