TrenSosial: Iklan pesta bikini, KPAI peringatkan pelaku usaha

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) memperingatkan pelaku usaha untuk tidak “mengorbankan generasi muda”, menyusul beredarnya iklan acara ‘pesta bikini’ untuk pelajar SMA.

“Jangan gadaikan generasi ini demi sesuap nasi,” kata Ketua KPAI Asrorun Niam kepada BBC Indonesia.

Iklan acara “Splash After Class” beredar di media sosial dengan mencantumkan bikini musim panas sebagai tema kostum. Acara itu disebutkan akan berlangsung Sabtu (25/04) mendatang di sebuah hotel di Jakarta.

Namun, laporan sejumlah media menyebut hotel tersebut menolak untuk menyewakan tempat setelah kontroversi terjadi. Sebanyak 18 sekolah yang berlokasi di Jakarta, Bekasi, dan BSD juga ikut dicantumkan sebagai pendukung acara.
Klarifikasi sekolah

KPAI meminta sekolah-sekolah yang tercantum untuk melakukan klarifikasi apakah benar mereka mendukung pesta bikini itu.

“Momentum pesta itu dikaitkan dengan Ujian Nasional yang merupakan bagian dari proses pendidikan. Padahal pesta bikini itu jauh dari prinsip-prinsip luhur pendidikan,” kata Asrorun.

“Jika benar sekolah mendukung acara itu, dinas pendidikan bisa mengambil langkah disiplin ke sekolah tersebut, karena melanggar prinsip pendidikan. Tetapi, kalau ternyata nama sekolah dicatut, penting meminta pertanggungjawaban pada penyelenggara agar nama sekolah tidak tercemar nama baiknya.”

BBC Indonesia berusaha menghubungi Divine Production selaku penyelenggara acara, namun belum mendapat tanggapan.

Namun dalam siaran pers yang dikeluarkan Kamis (23/04) malam, Divine Production menyebutkan acara ini telah dibatalkan dan, “Meminta maaf atas ketidaknyamanan sekolah-sekolah SMA di Jakarta atas rencana penyelenggaraan event “Splash After Class”.

“Kami pun minta maaf atas promosi yang di luar kontrol kami terkait pemberitaan di sosial media.”

KPAI akan meminta keterangan kepada penyelenggara dan saat ini tengah melakukan koordinasi ke pihak kepolisian untuk melihat kemungkinan adanya pelanggaran hukum formal.

Berita ini banyak mendapat tanggapan di akun Facebook BBC Indonesia.

Nyep Nyep Aungi Sumarto antara lain menulis, “Orang tua ikut ambil peduli, dikit dikit nanya ketegasan pemerintah. Pendidikan yang pertama dari anak itu lahir dari keluarga dari orang tua.. Kalau dah bilang mana ketegasan pemerinta lahhh terus orang tuanya mana? Emang gak pade punya ortu.”

Sementara Zulie Mama’y FeryDyas mengatakan, “Jangan nyalahkan ortu bisa jadi ortu gak tau” dan Muhammad Gusti El Razzaq menulis, “… karena anak-anak sekarang udah pada pinter banget .. pinter bohong maksudnya.”

Exit mobile version