Tulis Opini di Republika, Susanto Raih Penghargaan Kemendikbud

JAKARTA  Di tengah beragam kasus kekerasan dan kejahatan terhadap anak yang semakin kompleks, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy memberikan penghargaan kepada Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto. Penghargaan diberikan atas tulisan opini terbaik di media cetak tingkat nasional.

“Saya mendapat penghargaan dari Mendikbud karena tulisan opini yang dimuat di Republika tanggal 20 Juni 2016 berjudul ‘Spirit Keluarga Ramah Anak’. Tulisan saya dinilai oleh dewan juri memberikan inspirasi dan kontribusi besar bagi penguatan peran keluarga dalam pendidikan anak sehingga pantas mendapatkan penghargaan dari Mendikbud,” kata Susanto, Senin (1/8).

Susanto mengaku, ia tidak berniat mengikuti lomba jurnalistik. Namun, karena tulisannya terkait topik keluarga di sejumlah media, perlu didedikasikan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Menurutnya, Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga yang relatif baru di Kemendikbud membutuhkan dukungan, sinergi, dan kontribusi semua pihak.

“Saya sangat mengapresiasi Mendikbud atas kelembagaan baru ini sehingga dapat menjadi energi positif bagi pendidikan keluarga Indonesia. Keluarga merupakan fondasi awal tumbuh kembang anak.” Pola interaksi, sikap, dan perilaku ayah-bunda, kakak, kakek, nenek, bahkan pengasuh turut memengaruhi perkembangan anak. Meski vital, tidak semua keluarga Indonesia menjadikan keluarga sebagai laboratorium tumbuh kembang yang ramah anak.

Dalam kesempatan itu, Susanto juga mengapresiasi Republika sebagai media nasional yang peduli dalam publikasi seputar isu anak dan pemajuan sistem perlindungan anak. “Saya memberikan apresiasi besar kepada Republika atas komitmennya, ini sangat bermanfaat bagi masyarakat luas dan anak Indonesia,” kata Susanto.

Salah satu anggota dewan juri, Zita Meirina, menjelaskan, dewan juri menerima hampir 2.000 naskah dari panitia Kemendikbud. “Kemudian, selama tiga hari berturut-turut dilakukan seleksi naskah penuh dengan perdebatan antarjuri.” Dewan juri dalam lomba jurnalistik ini, antara lain, Doni Kesuma yang merupakan pengamat pendidikan, Triadi dari penggiat pendidikan, Nani kasub dari Kemendikbud, Zita dari Kantor Berita Antara, dan wartawan senior dan editor majalah Kemendikbud Syaifulah Anam.

Exit mobile version