Video Bohong Anak Mengaku di Culik, KPAI: Patut Diparesiasi

JAKARTA  – Komisioner Bidang Pendidikan Komisi Perlindungan Anak Indonesia ( KPAIRetno Listyartimenjelaskan, video bohong (hoax) tentang pengakuan seorang anak bersama dua temannya tentang percobaan penculikan, telah mendorong pihaknya mengetahui kebenaran cerita saksi dalam video tersebut.

Bersama dengan Komisioner Bidang Trafficking dan Eksploitasi Ai Maryati Solihah, KPAI telah melakukan pemantauan langsung ke SDN 01 Tanjung Duren. KPAI juga mengaku telah bertemu dengan pihak sekolah, bahkan KPAI juga menemui keluarga anak tersebut, membicarakan pencegahan perundungan dari lingkungan sekitar dan peran keluarga yang sangat penting.

“Kami juga sudah liat dari CCTV sebetulnya tidak ada penculikan. Tapi dari kejadian ini, tindakan anak tidak boleh menerima perundungan, justru patut diapresiasi agar orang tua, guru dan anak bisa waspada akan lingkungan di sekitar,” kata Retno pada netralnews.com, Minggu (17/9/2017).

Dikatakan Retno, anak yang mengaku diculik pada dasarnya adalah anak yang cerdas. Disayangkan, anak tersebut menurut Retno kurang perhatian dari keluarga, bagaimana tidak, anak tersebut hanya tinggal bersama neneknya, sedangkan salah satu dari orang tuanya telah meninggal dunia dan satunya pergi tanpa kabar.

Anak tersebut dikatakan Retno memang gemar melihat tayangan di You Tube, salah satu konten yang terpatri dalam pikirannya adalah kasus anak yang diambil organ tubuhnya dan dimasukkan dalam kardus lalu diletakkan dalam tempat sampah.

Kata Retno, KPAI akan memantau  perkembangan anak yang diduga melakukan kesaksian bohong pada video. KPAI juga akan membantu memastikan bantuan psikologis kepada ketiga anak dalam video tersebut jika dibutuhkan. Ai Maryati juga mengatakan, jika anak membutuhkan bantuan psikolog, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A).

“Lebih pentingnya KPAI akan mendorong sekolah dan lingkungan di sekitar anak untuk tidak melakukan perundungan pada ketiga anak tersebut,” tukas Retno.

Exit mobile version