Wakil Ketua KPAI: Perlu Paradigma Baru Pengasuhan Anak

Pendidikan keluarga merupakan kunci sukses masa depan peradaban. Namun, masih banyak orang tua dalam proses pengasuhan menggunakan pola konservatif yang sarat dengan kekerasan. Karena itu,perlunya perubahan paradigma dalam pengasuhan, dari pola konservatif yang sarat dengan kekerasan menuju pola yang ramah anak.

Demikian pesan yang tersirat dalam tulisan opini, berjudul “Spirit Keluarga Ramah Anak”. Artikel tersebut di muat dalam surat kabar Republika. Dalam tulisan tersebut, mengupas tentang pentingnya kesepamahan dan keterpaduan dalam mendidik anak antara sekolah dan keluarga.

Artikel yang di tulis oleh Susanto, Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), ini sukses meraih penghargaan nasional dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada Sabtu (30/7/2016).

Dalam ajang penghargaan bertajuk “Semarak Pendidikan Keluarga” tersebut sendiri dihadiri 1.200 peserta acara yang hadir di Plaza Insan Berprestasi, Gedung Ki Hajar Dewantara, DKI Jakarta.

Menurut Susanto, di era saat ini, pola pengasuhan bermuatan kekerasan tidak senafas dengan tumbuh kembang anak. “Hemat saya, untuk mewujudkan generasi yang hebat perlu revolusi pengasuhan, dari bermuatan kekerasan menuju pola ramah anak yang sarat dengan kasih sayang, partisipasi dan muatan karakter,”jelasnya.

Pria asal Temon, Arjosari, Pacitan ini mendapatkan penghargaan nasional dari Kemendikbud. Dalam tulisan berjudul “Spirit Keluarga Ramah Anak” tersebut, Susanto mengatakan bahwa ramah anak menjadi salah satu hal penting dalam kesuksesan pemberdayaan keluarga.

“Alhamdulillah tulisan ini mendapat penghargaan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr. Muhadjir Effendy, namun penghargaan ini tentu bukan semata-mata kepada saya, namun penghargaan untuk semua keluarga Indonesia,”ujarnya.

Pada kegiatan Semarak Pendidikan Keluarga dihadirkan 15 orang tua hebat yang berhasil mendidik anaknya ditengah keterbatasan. Selain itu juga dilakukan pengumuman dan penyerahan hadiah lomba jurnalistik pendidikan keluarga kepada 25 pemenang.

Beragam aktraksi seni juga ditampilkan oleh pelajar mulai dari tarian, nyayian hingga sosio drama di hadapan Mendikbud.

Exit mobile version